Posted by love reading in
karyaku
Hatiku semacam tergerak untuk menyapu layar keyboard komputer yang tlah lama tak tersentuh. Mereka sepertinya tega meninggalkanku pergi menjauh dan hinggap pada fatamorgana yang hampa. Rasanya, ada semacam dahaga dan kerinduan untuk kembali menyapa naungan sajak yang bebas tak berbatas. Seperti ketika seorang nelayan melempar sauh bertebar peluh, dengan gelora dan hasrat yang membara menantang mara bahaya.
Aku hanyut dalam sungai mimpi yang kusandari. Kelokannya membuaiku dalam parasnya yang anggun. Dia bagai malaikat hidup yang nyata diduniaku. Tidak, dia tidak seperti malaikat yang ada di kotak pemancar itu. Dia berbeda. Sungguh berbeda.
No Response to "beda"
Posting Komentar