Sajak Untuk Malam

0 komentar

Gelap…,

Malam Terlelap, membawa mimpi usang yang selalu sama

Meninggalkan sepotong bulan yang meredup ditelan mendung

Ah,

Dinginnya

Dimana dongeng mu?

Dimana lagu pengatar tidur untukku?


Mengapa juga sang malam tak segera berlalu

Agar bisa segera kuhapus resahku

Sebab dingin ini semakin meremukkan jiwaku

Membawaku dalam nuansa pilu yang tak pernah kau tau



Disudut gang, doaku tertinggal

Tercampakkan dalam perih luka dan sebotol minuman

Hahahaha

Aku tahu kau tertawa

Menertawakan diriku disuatu tempat

Kau benar, aku tak akan menang

Sebab pecundang tak bersanding dengan kemenangan



Hei, tapi coba menolehlah

Bisakah kau kembali mengitung berapa ratus senja yang ku syairkan untukmu

Ah, sudahlah…lupakan saja….

Tak ada perlunya mengingat

Sebab kini bukan lagi tentang kau dan aku

Karena cinta,

Merah ini akan segera memudar

Menjadi getir pedih yang akhirnya tak meraih makna



Kini aku mengulang sajak yang sama pada malam

Menyusun kepingan sepi yang terdiam

Tak perlu berteriak atau memaki dunia

Biarkan aku…

Biarkan tenggelam….



Sepi…

Kemana sekeping purnama itu pergi?

Ah,

Ternyata dia menghilang ditelan pagi
If you like this post, please share it!
Digg it StumbleUpon del.icio.us Google Yahoo! reddit

No Response to "Sajak Untuk Malam"

Posting Komentar