Posted by love reading in
sajak
Gelap…,
Malam Terlelap, membawa mimpi usang yang selalu sama
Meninggalkan sepotong bulan yang meredup ditelan mendung
Ah,
Dinginnya
Dimana dongeng mu?
Dimana lagu pengatar tidur untukku?
Mengapa juga sang malam tak segera berlalu
Agar bisa segera kuhapus resahku
Sebab dingin ini semakin meremukkan jiwaku
Membawaku dalam nuansa pilu yang tak pernah kau tau
Disudut gang, doaku tertinggal
Tercampakkan dalam perih luka dan sebotol minuman
Hahahaha
Aku tahu kau tertawa
Menertawakan diriku disuatu tempat
Kau benar, aku tak akan menang
Sebab pecundang tak bersanding dengan kemenangan
Hei, tapi coba menolehlah
Bisakah kau kembali mengitung berapa ratus senja yang ku syairkan untukmu
Ah, sudahlah…lupakan saja….
Tak ada perlunya mengingat
Sebab kini bukan lagi tentang kau dan aku
Karena cinta,
Merah ini akan segera memudar
Menjadi getir pedih yang akhirnya tak meraih makna
Kini aku mengulang sajak yang sama pada malam
Menyusun kepingan sepi yang terdiam
Tak perlu berteriak atau memaki dunia
Biarkan aku…
Biarkan tenggelam….
Sepi…
Kemana sekeping purnama itu pergi?
Ah,
Ternyata dia menghilang ditelan pagi
No Response to "Sajak Untuk Malam"
Posting Komentar